Sunday, February 26, 2017

Triterpenoid



TRITERPENOID, STEROID, DAN KAROTENOID

Kimia organik Bahan alam adalah ilmu kimia senyawa atau molekul yang berasal dari sumber daya alam hayati: Tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme teresterial, dan laut. Yang membahas tentang
1.      Struktur dasarnya,
2.      Terdapatnya / biosintesisnya
3.      Sifat-sifatnya,
4.      Reaksi pengenalan.

Karakteristik dari senyawa bahan alam :
Metabolik primer
*      Tersebar merata dalam tiap organisme
*      Fungsi universil, sumber energy, enzim, pengemban keturunan, bahan struktur
*      Perbedaan stuktur kimia kecil
*      Kaktifan fisiologi berkaitan denga struktur kimia
Metabolik sekunder
*      Tersebar tidak merata dalam tiap organisme
*      Fungsi ekologis, penarik serangga, pelindung diri, alat bersaing, hormon
*      Perbedaan stuktur kimia tergantung pada pengembangan kimia organik dan hubungan antara struktur dan keaktivan
*      Kaktifan fisiologi berkaitan dengan struktur kimia dan hubungan antara struktur.

TERPENOID

Terpenoid kadang-kadang disebut isoprenoids, Hal ini dapat dimengerti karena kerangka penyusun terpenoid sama dengan kerangka penyusun terpena adalah isoprena (C5H8) . Terpenoid adalah kelas yang besar dan beragam alami bahan kimia organik serupa dengan senyawa terpen, berasal dari unit isoprena lima-karbon berkumpul dan diubah dalam ribuan cara. Kebanyakan struktur multicyclic yang berbeda dari satu sama lain tidak hanya dalam kelompok-kelompok fungsional tetapi juga dalam kerangka dasar karbon. Lipid ini dapat ditemukan di semua kelas makhluk hidup, dan merupakan kelompok terbesar produk alami. Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri yang dihasilkan oleh tumbuhan. Kandungan minyak atsiri mempengaruhi penggunaan produk rempah-rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-nama umum senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri yang mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama kali diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil dari jeruk (Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang dihasilkan oleh cengkeh (Eugenia aromatica). Terpenoid tanaman yang digunakan secara ekstensif untuk kualitas terpenoid aromatik. Terpenoid berperan dalam pengobatan herbal tradisional dan berada di bawah investigasi untuk fungsi farmasi antibakteri, antineoplastik, dan lainnya. Terpenoid berkontribusi aroma eucalyptus, rasa kayu manis, cengkeh, dan jahe, dan warna bunga kuning. Terpenoid terkenal termasuk citral, mentol, kamper, Salvinorin A dalam tanaman Salvia divinorum, dan kanabinoid ditemukan di Cannabis.Steroid dan sterol pada hewan secara biologis yang dihasilkan dari prekursor terpenoid.

Selengkpanya :

      http://www46.zippyshare.com/v/4mQXqRlU/file.html
 

Penetapan Sulfat Secara Turbidimetri



PERCOBAAN IV
PENETAPAN KONSENTRASI SULFAT DI DALAM LARUTAN K2SO4 SECARA TURBIDIMETRI DENGAN ALAT SPEKTRONIK 20

I.         Tujuan
Adapun tujuan percobaan ini yaitu menerapkan konsep dasar analisa turbidimetri pada penambahan sulfat dalam larutan.
II.      Dasar Teori
Analisis dengan cara turbidimetri tidak berdasarkan absorbs (penyerapan) sinar melainkan berdasarkan peristiwa hamburan sinar (light scattering) oleh partikel-partikel senyawa  yang dianalisis yang terdapat dalam larutan. Apabila sinar tampak masuk ke dalam medium tembus sinar (misalnya cairan) yang mengandung  fase padat berupa  partikel-partikel halus, (suspensi) maka sinar tersebut, setelah berabtraksi sebentar dengan partikel pada, akan dihamburkan (disebarkan) ke segala arah oleh partikel-partikel. ( Penuntun praktikum, 2013).
Turbidimetri merupakan analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan akibat adanya partikel padat dalam larutan setelah sinar melewati suatu larutan yang mengandung partikel tersuspensi. Artinya turbidimetri adalah analisa yang berdasarkan hamburan cahaya. Hamburan cahaya terjadi akibat adanya partikel yang terdapat dalam larutan. Partikel ini menghamburkan cahaya ke segala arah yang mengenainya.
 Dalam turbidimetri digunakan larutan yang berupa koloid atau tersuspensi. Larutan jernih dapat diukur dengan metoda ini dengan jalan memberikan emulgator untuk mengemulsi larutan. Larutan tersuspensi atau koloid mengandung partikel yang berukuran 10-10 cm. Ukuran partikel ini biasanya dapat dilihat dengan mata.

  Selengkapnya:


http://www59.zippyshare.com/v/MDHTnro0/file.html

Mengapa Kapal yang Terbuat dari Besi bisa Terapung ???

Coba anda jatuhkanlah sebatang besi ke dalam air, maka niscaya batang besi tersebut akan tenggelam. Palu, paku, tang, mereka semua juga terbuat dari besi, dan juga akan tenggelam jika diletakkan di air. Sekarang perhatikan kapal. Kapal terbuat dari besi, massanya ribuan kilogram, namun mengapa kapal dapat terapung di air?

Prinsip dasar terapung atau tenggelamnya sebuah benda adalah perbandingan antara massa jenis benda tersebut dan massa jenis air. Ketika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis air, maka benda akan tenggelam. Ketika massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis air, maka benda akan terapung.
Sebagai contoh minyak memiliki massa jenis yang lebih kecil dari air, maka minyak akan selalu berada di permukaan air. Es batu terlihat mengapung pada air, hal ini disebabkan karena es batu tersebut memiliki massa jenis yang lebih rendah dari air. Bukannya es batu merupakan air yang berbentuk padat, harusnya memiliki massa jenis yang sama? Memang betul sama-sama dari air, namun massa jenis merupakan fungsi suhu, sehingga apabila ada perubahan suhu maka terjadi perubahan massa jenis. 
Massa jenis adalah karakteristik yang dimiliki suatu benda, yakni hasil dari massa dibagi volume. Air memiliki massa jenis 1000 kg/m3, coba kita ambil bahan besi sebagai komponen utama dari kapal yang memiliki massa jenis 7900 kg/3. Dari data tersebut sudah terlihat bahwa besi memiliki massa jenis yang jauh lebih besar dari air, artinya harusnya besi itu tenggelam di dalam air. 
Mari kita tulis kembali rumus massa jenis :
ρ = m/v
dengan ρ = massa jenis ; m = massa; v = volume
Dari rumus tersebut bisa terlihat bahwa massa jenis merupakan fungsi dari massa dan volume, apabila kita memperbesar volume benda namun massanya tetap, maka akan kita peroleh massa jenis yang lebih kecil. kita ambil contoh drum kosong yang apabila kita tutup rapat, apabila kita masukkan ke air maka akan mengapung, dengan syarat tidak ada kebocoran sehingga air tidak dapat masuk ke dalam drum tersebut.
Image result for kapal
Jika anda masih belum paham? Mari kita pahami berdasarkan Hukum Archimedes. 
Ketika kapal laut berada di atas air maka kapal laut memberi tekanan kepada air. Berat dari kapal laut menekan air ke bawah, lalu dengan gaya yang sama besar, air tersebut memberikan tekanan kepada kapal laut dengan arah yang berlawanan atau ke atas.

Pada kenyataannya, batang besi tenggelam di air. Berarti, massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa massa jenis besi adalah 7.900 kg/m3, sedangkan massa jenis air hanya 1.000 kg/m3. Dapatlah kita katakan bahwa massa jenis besi hampir 8x massa jenis air. Lantas, bagaimana ceritanya sampai kapal bisa mengapung di air?
Hukum fisika selalu berlaku sama untuk semua warga semesta. Jika kapal memang dapat mengapung di air, maka pastilah massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis air. Hal ini dapat dijelaskan dengan menilik desain tubuh kapal.
Kapal bukanlah sebuah benda yang keseluruhannya berisi besi. Ada banyak ruang-ruang di dalam kapal. Ada ruang ABK, ruang nahkoda, ruang makan, ruang mesin, dll. Ruang-ruang ini banyak mengandung udara yang mengisi sela-sela kosongnya. Massa jenis udara hanyalah 1,2 kg/m3, sangat-sangat kecil dibandingkan dengan massa jenis besi dan air. Akibatnya, massa jenis kapal tak lagi murni massa jenis besi, melainkan berupa massa jenis rata-rata antara besi dan udara, dan karena persentase udara di dalamnya lebih banyak, maka massa jenis kapal menjadi cukup kecil untuk mengapung di air.
Akan tetapi, sekali kapal mengalami kebocoran, air akan segera masuk dan menggantikan posisi yang tadinya ditempati udara. Akibatnya, massa jenis kapal perlahan-lahan meningkat. Alhasil, pada akhirnya kapal akan tenggelam karena peran massa jenis udara telah hilang. Yang tinggal hanyalah dominansi massa jenis besi yang jauh lebih besar daripada massa jenis air, dan kapal itu pun karam.