Friday, June 29, 2012

KARBOHIDRAT


KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang terdapat di alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O, misalnya C6H12O6 yaitu glukosa.  Senyawa ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, sehingga disebut karbohidrat. Pada pengembangan selanjutnya gagasan tersebut adalah salah dan karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunannya.
Karbohidrat sangat beraneka ragam sifatnya. Misalnya,sukrosa (gula pasir) dan kapas keduanya ialah karbohidrat. Salah satu perbedaan utamanya ialah  ukuran molekulnya.

Klasifikasi Karbohidrat
a. Monosakarida (gula sederhana)
·         Merupakan karbohidrat sederhana
·         Tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat lebih kecil lagi.
·         Dapat membentuk dimer (disakarida), trimer (trisakarida) dan seterusnya sampai polimer (polisakarida).
·         Monosakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis
·         Beberapa contoh antara lain: glukosa, fruktosa, galaktosa, ribose dan deoksiribosa.

Reaksi Diels-Alder


1.      Pengertian
         Reaksi Diels-Alder adalah reaksi kimia organik antara diena terkonjugasi dengan alkena tersubstitusi, umumnya dinamakan sebagai dienofil, membentuk sikloheksena tersubstitusi. Reaksi ini dapat berjalan bahkan jika beberapa atom dari cincin yang terbentuk bukanlah karbon. Beberapa reaksi Diels-Alder adalah reversibel; reaksi dekomposisi dari sistem siklik dinamakan reaksi Retro-Diels-Alder. Reaksi retro ini umumnya terlihat pada saat analisa produk reaksi Diels-Alder menggunakan spektrometri massa
Contohnya:
        
2.      Mekanisme reaksi
Reaksi ini terjadi melalui satu keadaan transisi , yang memiliki volume yang lebih kecil daripada bahan awal baik atau produk. Ini adalah tipe asosiatif reaksi, dan ini mempercepat oleh tekanan sangat tinggi. Diels-Alder adalah contoh dari pericyclic reaksi. Beberapa radikal bebas versi reaksi ini telah diamati, meskipun ini-Alder tidak Diels reaksi sebagai stereokimia pada karbon yang diacak. Ini adalah langkah-bijaksana reaksi dari radikal bebas yang membentuk obligasi baru dalam setidaknya dua langkah. Contoh dari tipe reaksi ini adalah reaksi dari selenobenzophenone dengan 1,3-diena (Lihat: thioketones ).
Contoh reaksi diels alder yang lain adalah penggabungan imine dan diene dikatalis idium (III) triflate seperti skema dibawah ini

KONDENSASI ALDOL


Reaksi aldol adalah salah satu reaksi pembentukan ikatan karbon-karbon yang penting dalam kimia organik. Dalam bentuk yang umum, ia melibatkan adisi nukleofilik enolat keton ke sebuah aldehida, membentuk sebuah keton β-hidroksi, atau "aldol" (aldehida + alkohol), sebuah struktur senyawa obat-obatan yang ditemukan secara alami. Kadang-kadang, produk adisi aldol melepaskan sebuah molekul air selama reaksi dan membentuk keton α,β-takjenuh. Hal ini dinamakan kondensasi aldol. Reaksi aldol ditemukan secara terpisah oleh Charles-Adolphe Wurtz dan Aleksandr Porfyrevich Borodin pada tahun 1872. Borodin mengamati dimerisasi aldol 3-hidroksibutanal dari asetaldehida di bawah kondisi asam. Reaksi aldol digunakan secara meluas pada produksi komoditi kimia berskala besar seperti pentaeritritol dan pada industri farmasi untuk sintesis obat-obatan yang beroptik murni. Sebagai contoh, lintasan awal Pfizer untuk obat sakit jantung Lipitor (INN: atorvastatin) yang terdaftar pada tahun 1996 menggunakan dua reaksi aldol, mengijinkan produksi obat berkuantitas skala multigram.

SENYAWA BIFUNGSIONAL DAN KEASAMAN HIDROGEN ALFA



SENYAWA BIFUNGSIONAL
                Senyawa bifungsional adalah senyawa yang memiliki lebih dari satu gugus fungsi yang terikat di dalamnya, sehingga memiliki sifat baik fisik maupun kimia yang sesuai dengan sifat gugus fungsi yang dimilikinya.
Contoh:
   
                      Ester- -keto

KEASAMAN HIDROGEN ALFA
Hidrogen alfa adalah hydrogen yang terikat pada kabon alfa terhadap gugus karbonil akan bersifat lebih asam karena ionisasi hydrogen alfa akan menghasilkan karbanion (ion karbon) yang distabilkan oleh hibridisasi resonansi.
Aldehid : R-C-OH
Keton :     
Mengapa hidrogen yang berposisi alfa terhadap gugus karbonilbersifat asam? Jawabannya ada dua. Pertama, karbon alfa berdekatan dengan satu atau lebih atom karbon yang positif sebagian. Karbon alfa itu juga ikut mengambil sebagian muatan positif ini (efek induktif oleh penarikan electron), sehingga ikatan C-H menjadi dilemahkan. Semakin jauh jarak suatu (atau) makin banyaknya atom yang berada antara gugus karboksil maka pengaruh efek induktifnya akan berkurang, sehingga akan mengurangi keelektronegatifan. Sebaliknya, makin sedikit atom yang berada antara gugus karbonil maka efek induktifnya akan meningkat sehingga akan meningkatkan keelektronegatifannya.

Sunday, June 24, 2012

“Mengapa Ayam Menyeberang Jalan?” Versi Indonesia

Bukan hanya para ilmuwan dan tokoh dunia saja yang memberikan pernyataannya, namun para tokoh Indonesia pun tertarik untuk berpastipasi memberikan pendapatnya tentang “Mengapa ayam menyeberang jalan?”.
Berikut pendapat para tokoh di Indonesia;
Soekarno:
Ia sedang mencari identitas kebangsaannya!
Soeharto:
Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua!
Kalo perlu ya dikebumiken saja.
Habibie:
Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi percepatan yang mengakibatkan sang ayam
mengikuti rotasi dan berpindah ke seberang jalan.
Gus Dur :
Kenapa ayam nyebrang jalan? Ngapain dipikirin? Gitu aja kok repot!”
Megawati:
Ayamnya pasti ayam wong cilik. Dia jalan kaki toh?
SBY:
Ia kurang pengertian dengan kebijakan saya, Dengan ketenangan, kita harus hati-hati, jangan sampai masalah ini menjadi fitnah dan pembunuhan karakter ayam, dalam hal ini merupakan kampanye hitam yang merugikan ayam.
JK:
Itu cuma masalah miskomunikasi saja, yang penting tetap dukung mereka menjadi 7 keajaiban dunia, ketik AYAM kirim ke 9819, Gratis !

misteri dibalik kebiasaan mengupil

Kalau ada pertanyaan, "Barang apa yang sering kita bersusah payah mencarinya tapi kalau sudah ketemu barangnya langsung kita buang?" ya, jawabnya adalah Upil.he..he..nah bebricara masalah mengupil, sebagian besar dari kita pasti pernah melakukannya, bahkan mungkin tanpa kita sadari mengupil bisa menjadi kebiasaaan sebagian orang.
Namun yang unik dari hal mengupil adalah bahwa sampai saat ini mengupil belum bisa dijelaskan secara ilmiah oleh pengetahuan modern. Majalah ilmiah New Scientist pun mengakui bahwa mengupil masuk ke dalam bidang penelitian yang belum terpecahkan ilmu pengetahuan.

"Sepuluh misteri tentang diri Anda”, demikian tulis Emma Young di majalah New Scientist . Dari sepuluh rahasia ilmiah yang belum terpecahkan ilmuwan di seluruh dunia itu, salah satunya adalah kebiasaan mengupil, mengorek kotoran di lubang hidung alias “nose-picking”.
Dua ilmuwan asal Institut Kesehatan Mental dan Ilmu Saraf (National Institute of Mental Health and Neurosciences), di Bangalore, India, Chittaranjan Andrade dan B.S. Srihari telah menerbitkan jurnal ilmiah hasil penelitiannya seputar kebiasaan mengupil.

stadion dengan design unik di berbagai negara

Stadion biasa kita kenal sebagai tempat ajang pertandungan olah raga. khususnya sepak bola. Namun perbedaan geografis seringkali jadi penyebab keragaman stadion yang dibuat. Fungsinya sebagai tempat orang berkumpul, menyemangati tim kesayangan bertanding memang tidak berubah. Namun, letak dan desain yang unik jadi hal menarik untuk dilihat. Apa saja, ya? yuk kita tengok beberapa stadion unik di berbagai negara:


World Games Stadium, Taiwan
Stadion ini mungkin menjadi stadion bertenaga surya terbesar di dunia. Panel-panel surya yang dipasang menjadi sumber listrik satu-satunya bagi operasional stadium. Dengan panel terpasang di atap seluas 14.155 meter2 bisa menghasilukan 1,4 gigawatt setiap tahunnya.
Saat stadion ini sedang tidak digunakan, maka daya listriknya bisa digunakan oleh permukiman di sekelilingnya.

Alasan Kamu Harus Kuliah [Ngakak]

Alasan Kamu Harus Kuliah [Ngakak]



Euforia abis lulus UN pasti masih terngiang-ngiang di benak kamu sekarang ini. Terus jangan kaget kalo tiba-tiba kamu bisa diem mendadak karena kebayang kamu harus nerusin kuliah. Rasa males sering menghantui, lebih-lebih bayangan ospek makin bikin males. Nih alasan buat kamu kenapa kuliah itu penting…

1. Menggaet Calon Mertua
Udah nggak bisa dimungkiri, orang tua jaman sekarang ternyata masih terpengaruh juga sama orang tua jaman dulu. Kadang seganteng dan sebaik apapun kamu, bisa nggak dilirik sama sang calon mertua karena nggak punya gelar.

Thursday, June 21, 2012

Laporan Soklet


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling.
Ekstraksi merupakan suatu cara pemisahan satu atau beberapa bahan baik dari satu padatan ataupun cairan dengan bantuan pelarut. Biasanya digunakan pelarut dari pelarut-pelarut organik. Pemisahan ini terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen-komponen dalam campuran. Salah satu metode ekstraksi adalah ekstraksi sokletasi. Ekstrasi sokletasi ialah metode ekstrasi dengan menggunakan alat soklet lengkap. Agar dapat mengetahui bagaimana cara memisahkan suatu bahan ekstrasi yang berupa padatan dengan bantuan pelarut dengan menggunakan metode ekstrasi sokletasi oleh karena itu dilakukanlah percobaan ini.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan secara berurutan pelarut – pelarut organik dengan kepolaran yang semakin menigkat. Dimulai dengan pelarut heksana, eter, petroleum eter, atau kloroform untuk memisahkan senyawa – senyawa trepenoid dan lipid – lipid, kemudian dilanjutkan dengan alkohol dan etil asetat untuk memisahkan senyawa – senyawa yang lebih polar. Walaupun demikian, cara ini seringkali tidak. menghasilkan pemisahan yang sempurna dari senyawa – senyawa yang diekstraksi.

Laporan Rotary Evaporator


PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup buat menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam gas dan "menguap".
Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih.
Berikut adalah faktor-faktor yang mempercepat proses evaporasi:
  1. Suhu; walaupun cairan bisa evaporasi di bawah suhu titik didihnya, namun prosesnya akan cepat terjadi ketika suhu di sekeliling lebih tinggi. Hal ini terjadi karena evaporasi menyerap kalor laten dari sekelilingnya. Dengan demikian, semakin hangat suhu sekeliling semakin banyak jumlah kalor yang terserap untuk mempercepat evaporasi.
  2. Kelembapan udara; jika kelembapan udara kurang, berarti udara sekitar kering. Semakin kering udara (sedikitnya kandungan uap air di dalam udara) semakin cepat evaporasi terjadi. Contohnya, tetesan air yang berada di kepingan gelas di ruang terbuka lebih cepat terevaporasi lebih cepat daripada tetesan air di dalam botol gelas. Hal ini menjelaskan mengapa pakaian lebih cepat kering di daerah kelembapan udaranya rendah.
  3. Tekanan; semakin besar tekanan yang dialami semakin lambat evaporasi terjadi. Pada tetesan air yang berada di gelas botol yang udaranya telah dikosongkan (tekanan udara berkurang), maka akan cepat terevaporasi.
  4. Gerakan udara; pakaian akan lebih cepat kering ketika berada di ruang yang sirkulasi udara atau angin lancar karena membantu pergerakan molekul air. Hal ini sama saja dengan mengurangi kelembapan udara.
  5. Sifat cairan; cairan dengan titik didih yang rendah terevaporasi lebih cepat daripada cairan yang titik didihnya besar. Contoh, raksa dengan titik didih 357°C lebih susah terevapporasi daripada eter yang titik didihnya 35°C (Anonim, 2010).

Wednesday, June 6, 2012

Cooperative Learning Tekhnik Jigsaw


Cooperative Learning-Teknik Jigsaw

BAB I PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkatn aturan dan rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum secara berkelanjutan disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional, tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan riil di lapangan, proses pembelajaran di sekolah dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa, terutama dalam pembelajaran ekonomi. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh sang guru.

Lipid


Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik non polar, misalnya benzene, pentane, dietil eter dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstrak dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Struktur  memiliki kepala yang bersifat polar dan ekor hidrokabon yang bersifat nonpolar Dalam suatu larutan, kepala yang bersifat polar dapat berasosiasi dengan air, sehingga membentuk senyawa amfipatik ( memiliki dua kutub positif dan negatif ). Selain itu, lipida dapat membentuk formasi satu lapis lipida (monolayers), dua lapis lipida (bilayers), misel dan vesikula.
Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya
Jenis lipid yang lain lagi merupakan bahan structural yang penting. Kemampuan lipid jenis ini untuk saling bergabung menyingkirkan air dan senyawa polar lain menyebabkannya dapat membentuk membran sehingga memungkinkan adanya berbagai organisme yang kompleks. Membran tersebut memisahkan satu sel dengan sel yang lain di dalam jaringan, serta memisahkan berbagai organel di dalam sel menjadi ruangan-ruangan yang memiliki ciri kimia tertentu sehingga dapat ditata dan diatur sendiri.

Alkana dan Sikloalkana


ALKANA

1.  Pengertian dan Struktur
Alkana biasa disebut dengan senyawa hidrokarbon jenuh. Disebut hidrokarbon karena di dalamnya hanya terkandung atom karbon dan hidrogen. Disebut jenuh karena hanya memiliki ikatan tunggal C-H dan C-C saja. Alkana memiliki rumus umu CnH2n+2, di mana n adalah bilangan asli yang menyatakan jumlah atom karbon. Alkana juga sering disebut sebagai senyawa alifatik (Yunani = aleiphas yang berarti lemak). Hal ini dikarenakan lemak-lemak hewani mengandung karbon rantai panjang yang mirip dengan alkana . Alkana dengan satu formula dapat membentuk beberapa struktur molekul. Misalnya alkana dengan empat atom karbon dapat membentuk normal butana dan isobutana, keduanya sama-sama memiliki rumus molekul C4H10. Hal yang sama juga terjadi untuk C5H12, dan seterusnya. Suatu senyawa yang memiliki jumlah dan macam atom sama tetapi berbeda dalam penataannya disebut dengan isomer. Isomer berasal dari bahasa Yunani; isos + meros yang berarti terbuat dari bagian yang sama. Senyawa seperti butana dan isobutana hanya berbeda pada urutan atom yang terikat satu sama lainnya,disebut isomer konstitusional.
Isomer konstitusional tidak terbatas hanya untuk alkana, tetapi juga pada sebagian besar senyawa organik. Isomer konstitusional bisa berbeda pada susunan kerangka atom karbon (seperti pada butana dan isobutana), perbedaan gugus fungsi (seperti pada etanol dan dimetil eter), atau berbeda pada penempatan gugus fungsi (isopropilamina dan propilamina). Meskipun memiliki formula yang sama, sifat-sifat fisika kimia dari isomer biasanya berbeda. 
Alkana dapat digambarkan dengan menggunakan struktur terkondensasi. Semua ikatan dalam molekul diabaikan/ dihilangkan. Jika ada tiga atom hidrogen terikat pada satu karbon, digambar dengan CH3, jika dua hidrogen digambar dengan  CH2, dan seterusnya. Dengan demikian kita dapat menggambar butana dengan struktur CH3CH2CH2CH3  atau CH3(CH2)2CH3

Redoks Elements Nitrogen


EXPERIMENT II
REDOX ELEMENTS NITROGEN
I.      Destination
The objective of this experiment is that students can study the redox reaction of the element nitrogen in nitric acid, nitrates and ammonia salts.
II.    Basic Teory
Redox (reduction / oxidation) is a term that describes the change in oxidation number (oxidation state) of atoms in a chemical reaction. This can be either a simple redox process such as the oxidation of carbon to yield carbon dioxide, or the reduction of carbon by hydrogen to yield methane (CH4), or it can be a complex processes such as oxidation of sugar in the human body through a complicated series of electron transfer. The term redox comes from the two concepts of reduction and oxidation. He can be described easily as follows:
·      Oxidation describes the release of electrons by a molecule, atom, or ion.
·      Reduction describes the gain of electrons by a molecule, atom, or ion.
Nitrogen (nitrum Latin, Greek nitron means "native soda", genes means "forming") was officially discovered by Daniel Rutherford in 1772, which called toxic air or fixed air. The knowledge that there is a fraction of air that does not help in combustion has been known to chemists since the end of the 18th century anymore. Nitrogen is also assessed in a more or less the same time by Carl Wilhelm Scheele, Henry Cavendish, and Joseph Priestley, who called it air or air burning has flogistat. Nitrogen gas is sufficiently weak so named by Antoine Lavoisier as azote, rather than the Greek words that mean αζωτος "lifeless". The term has become a name to the nitrogen in the words of the French and later evolved into other languages ​​(Anonymous, 2009).