BAB
I
PENDAHULUAN
HPLC (High Performance Liquid
Chromatography) atau kromatografi
cair berperforma tinggi merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zat cair yang disertai dengan tekanan tinggi. Seperti teknik kromatografi pada umumnya, HPLC
berupaya untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap zat padat tertentu. Cairan yang akan
dipisahkan merupakan fasa cair dan zat padatnya, yang merupakan fasa diam
(stasioner). Teknik ini sangat berguna untuk memisahkan beberapa senyawa
sekaligus karena setiap senyawa mempunyai afinitas selektif antara fasa diam
tertentu dan fasa gerak tertentu. Dengan bantuan detektor serta integrator kita
akan mendapatkan kromatogram. Kromatorgram memuat waktu tambat serta tinggi
puncak suatu senyawa. HPLC
secara mendasar merupakan perkembangan tingkat tinggi dari kromatografi kolom. Selain dari pelarut
yang menetes melalui kolom dibawah gravitasi, didukung melalui tekanan tinggi sampai dengan 400
atm. Hal inilah yang juga membantu
mempercepat cara kerja HPLC.
HPLC memperbolehkan penggunaan partikel yang berukuran
sangat kecil untuk material terpadatkan dalam kolom yang mana akan memberi luas
permukaan yang lebih besar berinteraksi antara fase diam dan molekul-molekul
yang melintasinya. Hal ini memungkinkan pemisahan yang lebih baik dari
komponen-komponen dalam campuran.
Kromatografi Cair Tenaga Tinggi (KCKT) atau biasa juga
disebut dengan
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan metode yang tidak destruktif
dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. KCKT paling
sering digunakan untuk : menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti
asam-asam amino, asam- asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan
fisiologis; menetukan kadar senyawa-senyawa
aktif obat, produk hasil samping proses sintesis, atau produk-produk degradasi dalam sediaan
farmasi.
Pada
HPLC terdapat kolom terbuka yaitu :
1.
Low
pressure (tekanan rendah)
2.
High
pressure (tekanan tinggi 76 bar biasanya memakai satuan KPa/kilo paskal).
Pemisahan dengan
HPLC dapat dilakukan dengan fase normal (jika fase diamnya lebih polar
dibanding dengan fase geraknya) atau fase terbalik (jika fase diamnya kurang
non polar dibanding dengan fase geraknya). Berdasarkan pada kedua pemisahan
ini, sering kali HPLC dikelompokkan menjadi HPLC fase normal dan HPLC fase
terbalik. Selain klasifikasi di atas, HPLC juga dapat dikelompokkan berdasarkan
pada sifat fase diam dan atau berdasarkan pada mekanisme sorpsi solut, dengan
jenis-jenis HPLC sebagai berikut:
·
Kromatografi
Adsorbsi
Prinsip kromatografi adsorpsi
telah diketahui sebagaimana dalam kromatografi kolom dan kromatografi lapis
tipis. Pemisahan kromatografi adsorbsi biasanya menggunakan fase normal dengan
menggunakan fase diam silika gel dan alumina, meskipun demikian sekitar 90%
kromatografi ini memakai silika sebagai fase diamnya. Pada silika dan alumina
terdapat gugus hidroksi yang akan berinteraksi dengan solut. Gugus silanol pada
silika mempunyai reaktifitas yang berbeda, karenanya solut dapat terikat secara
kuat sehingga dapat menyebabkan puncak yang berekor.
·
Kromatografi
fase terikat
Kebanyakan fase diam
kromatografi ini adalah silika yang dimodifikasi secara kimiawi atau fase
terikat. Sejauh ini yang digunakan untuk memodifikasi silika adalah
hidrokarbon-hidrokarbon non-polar seperti dengan oktadesilsilana, oktasilana,
atau dengan fenil. Fase diam yang paling populer digunakan adalah
oktadesilsilan (ODS atau C18) dan kebanyakan pemisahannya adalah fase terbalik.
Sebagai fase gerak adalah campuran metanol atau asetonitril dengan air atau
dengan larutan bufer. Untuk solut yang bersifat asam lemah atau basa lemah,
peranan pH sangat krusial karena kalau pH fase gerak tidak diatur maka solut
akan mengalami ionisasi atau protonasi. Terbentuknya spesies yang terionisasi
ini menyebabkan ikatannya dengan fase diam menjadi lebih lemah dibanding jika
solut dalam bentuk spesies yang tidak terionisasi karenanya spesies yang
mengalami ionisasi akan terelusi lebih cepat.
·
Kromatografi
penukar ion
KCKT penukar ion menggunakan
fase diam yang dapat menukar kation atau anion dengan suatu fase gerak. Ada banyak
penukar ion yang beredar di pasaran, meskipun demikian yang paling luas
penggunaannya adalah polistiren resin. Kebanyakan pemisahan kromatografi ion
dilakukan dengan menggunakan media air karena sifat ionisasinya. Dalam beberapa
hal digunakan pelarut campuran misalnya air-alkohol dan juga pelarut organik.
Kromatografi penukar ion dengan fase gerak air, retensi puncak dipengaruhi oleh
kadar garam total atau kekuatan ionik serta oleh pH fase gerak. Kenaikan kadar
garam dalam fase gerak menurunkan retensi solut. Hal ini disebabkan oleh
penurunan kemampuan ion sampel bersaing dengan ion fase gerak untuk gugus
penukar ion pada resin.
·
Kromatografi
Pasangan ion
Kromatografi pasangan ion
juga dapat digunakan untuk pemisahan sampel-sampel ionik dan mengatasi masalah-masalah
yang melekat pada metode penukaran ion. Sampel ionik ditutup dengan ion yang
mempunyai muatan yang berlawanan.
·
Kromatografi
Eksklusi Ukuran
Kromatografi ini disebut juga
dengan kromatografi permiasi gel dan dapat digunakan untuk memisahkan atau
menganalisis senyawa dengan berat molekul > 2000 dalton.
Fase diam yang digunakan
dapat berupa silika atau polimer yang bersifat porus sehingga solut dapat
melewati porus (lewat diantara partikel), atau berdifusi lewat fase diam.
Molekul solut yang mempunyai BM yang jauh lebih besar, akan terelusi terlebih
dahulu, kemudian molekul-molekul yang ukuran medium, dan terakhir adalah
molekul yang jauh lebih kecil. Hal ini disebabkan solut dengan BM yang besar
tidak melewati porus, akan tetapi lewat diantara partikel fase diam. Dengan
demikian, dalam pemisahan dengan eksklusi ukuran ini tidak terjadi interaksi
kimia antara solut dan fase diam seperti tipe kromatografi yang lain.
·
Kromatografi
Afinitas
Dalam kasus ini, pemisahan
terjadi karena interaksi-interaksi biokimiawi yang sangat spesifik. Fase diam
mengandung gugus-gugus molekul yang hanya dapat menyerap sampel jika ada
kondisi-kondisi yang terkait dengan muatan dan sterik tertentu pada sampel yang
sesuai (sebagaimana dalam interaksi antara antigen dan antibodi). Kromatografi
jenis ini dapat digunakan untuk mengisolasi protein (enzim) dari campuran yang
sangat kompleks.
Selebihnya download :
http://www.ziddu.com/download/19714679/HPLC.docx.html
Selebihnya download :
http://www.ziddu.com/download/19714679/HPLC.docx.html
No comments:
Post a Comment