PERCOBAAN III
KARAKTERISTIK UNSUR-UNSUR HALOGEN
I.
Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu agar
mahasiswa dapat mempelajari sifat-sifat unsur halogen dan senyawanya.
II.
Dasar Teori
Dalam sistem
periodik unsur, halogen
merupakan golongan yang berada pada golongan
VIIA. Halogen berasal
dari kata “halit” yang artinya garam, halogen sendiri dapat diartikan sebagai pembentuk garam. Golongan
halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap electron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu
elektron untuk memenuhi kulit terluarnya. Karena kereaktifannya sangat tinggi
halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas di alam.
Ketika SMA ada satu kalimat yang paling sayan ingat kalau mempelajari
halogen, yaitu “Film CharLes Bronson Idaman ATi” kedengerannya ga nyambung sama kimia ya? Tapi jangan salah, itu adalah satu dari sekian banyak
kalimat yang bisa digunakan untuk mengingat unsur-unsur apa saja yang masuk
geng halogen. Unsur-unsur itu
antara lain : F, Cl, Br, I, At.
1. Sifat-sifat yang
dipengaruhi jari-jari atom
Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem
periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom tambah besar.
·
Dengan bertambahnya jari-jari atom berarti
jarak orbital elektron terluar makin jauh letaknya dari inti atomnya. Elektron
pada orbital terluar akan semakin mudah melepaskan diri. Oleh karena itu, sifat keelektronegatifan halogen senantiasa
berkurang seiring dengan penambahan jari-jari atomnya.
·
Halogen dapat menarik elektron sesamanya atau
menarik elektron satu golongan yang keelektronegatifannya lebih rendah (berada
di bawahnya dalam sistem periodik).
·
Kenaikan titik
didih dn titik lebur halogen sebanding dengan naiknya nomor atom. Hal ini berhubungan dengan banyaknya energy
yang harus dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-molekul
zat, contohnya gaya van der waals yang
menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk
molekul-molekul kompleks yang memiliki banyak elektron.
2. Tingkat oksidasi asam-oksi halogen
Kecuali flour (F), halogen dapat membentuk asam-asam yang mengandung
oksigen atau lumrahnya asam-oksi halogen. Dalam kasus ini halogen memiliki
biloks-biloks positif dan biloks positif ini adalah hal yang tidak biasa untuk
halogen yang sangat reaktif menangkap elektron. Setiap harga biloks ini
memiliki nama khusus.
·
Biloks (+1) namanya diawali dengan hipo, diikuti dengan nama halogen ladiakhiri
dengan it. Singkatnya nama
asamnya menjadi : asam hipo(nama halogen)it. Contohnya asam hipoklorit
·
Biloks (+3) hanya diakhiri dengan –it, contohnya asam bromit
·
Biloks (+5) diberi akhiran –at, contohnya asam iodat
·
Biloks (+7) diberi awalan per- atau super- dan diakhiri –at, contohnya asam perklorat
Sebenarnya kekuatan asam-basa
halogen meliputi 2 tipe. Tipe yang pertama adalah asam halogenida. Asam ini hanya
terdiri dari unsur Hidrogen dengan
halogen, contohnya HF, HCL, HBr, dan selanjutnya pasti sudah tahu kan…
Untuk kekuatan keasamannya, nilainyaè sebanding dengan jari-jari
Untuk kekuatan keasamannya, nilainyaè sebanding dengan jari-jari
Asam yang kedua adalah asam yang barusan kita bahas, yaitu asam oksihalogen. Asam ini terdiri
atas unsur O,H, dan Halogen.
Kekuatan asam oksihalogen sebanding dengan harga biloksnya. Bila harga biloksnya sama, maka kekuatan
keasamannya berbanding terbalik dengan
jari-jari.
3. Keistimewaan Flour
Untuk halogen yang satu
ini kita bisa menemukan penyimpangan, ups, maksudnya keistimewaan ketimbang
halogen yang lainnya. Beberapa keistimewaan itu antara lain
·
HF (Hidrogen Flour) termasuk dalam asam lemah (tidak
terionisasi sempurna) padahal hidrogen halida yang lain adalah asam kuat.
·
Flour memiliki ukuran atom yang kecil
sehingga sangat reaktif menangkap elektron atau merupakan oksidator yang kuat.
Selain itu florur mempunyai energy hidrasi yang besar. Flour dalam hidrogen
flourida mempunyai sifat suka menarik proton sehingga menimbulkan ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen ini hanya dimiliki Nitrogen, Oksigen, dan Flour saja. Jadi
halogen lain tidak memiliki itu. Hal ini juga yang menyebabkan titik didih
hidrogen flourida lebih tinggi ketimbang hidrogen halida yang lain (Rheea, 2011).
No comments:
Post a Comment